PENGARUH PENAMBAHAN VITERNA PADA RANSUM TERNAK BABI DI KULINTI KECAMATAN PAMONA PUSELEMBA KABUPATEN POSO
Diterbitkan 2025-04-30
Kata Kunci
- Bobot Babi,
- Konsumsi,
- Konversi,
- Viterna
Hak Cipta (c) 2025 Panji Lakiu

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan viterna pada ransum ternak babi landroce umur 8 – 12 minggu di kulinti kelurahan Pamona Kecamatan Pamona Puselemba Kabupaten Poso.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan yang masing-masing kotak /kandang di isi satu ekor ternak babi dan empat perlakuan sebagai berikut :
- Po Ternak yeng diberi ransum tanpa penambahan viterna
- P1 Ternak yang diberi ransum dengan penambahan viterna 5 cc
- P2 Ternak yang diberi ransum dengan penambahan viterna10cc
- P3 Ternak yangdiberi ransum dengan penambahan viterna 15 cc
- P4 Ternak yang diberi ransum dengan penambahan viterna 20 cc
Penimbangan berat badan ternak babi dilakukan 1 minggu sekali. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah Pertambahan berat badan ternak babi (gram/ekor/hari).
Berdasarkan hasil penelitian dari empat perlakuan pemberian dosis viterna menunjukkan bahwa perlakuan P1 adalah perlakuan yang memiliki prosentase pertambahan bobot badan yang tertinggi dari empat perlakuan yang ada.
Referensi
- Astawa IPA, IG Mahardika, K Budaarsa, IK Sumadi, IKM Budiasa dan GAM Kristina Dewi. 2016. Penambahan tepung kunyit (Curcuminnoid) dalam ransum tradisional untuk meningkatkan produktivitas babi bali. Thesis Program Studi Peternakan Fapet Udayana. https://simdos.unud.ac.id.
- Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 1 : 50-61 (Januari 2017) ISSN 0852 -2626
- oni N.G.K.,N.M.S. Sukmawati, N.M. Witariadi,dan N.N. Candraasih K. 2017. Pengaruh pignox dalam ransum tradisional terhadap performans babi persilangan bali-sadleback fase “grower”.
- Rumerung, S, N. 2015. Efek penggunaan konsentrat pabrikan dan buatan sendiri dalam ransum babi starter terhadap efisiensi penggunaan ransum. Jurnal Zootek, 35(2) : 295- 301.
- Sihombing, D. T. H. 2006. Ilmu Ternak Babi. Cetakan ke- 2. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
- Sihombing, D. T. H,. 2006. Ilmu Ternak Babi. UGM Press, Yogyakarta.University Press. Yogyakarta. Halaman 201-392; 472-484.
- Sinaga S dan S Martini. 2011. Pengaruh Pemberian Berbagai Dosis Curcuminoid pada Babi terhadap Pertumbuhan dan Konversi Ransum. Jurnal Ilmu Ternak 10(1):45-51
- Sinaga S. dan S. Martini 2010. Pemberian berbagai dosis curcuminoid pada ransum babi periode starter efisiensi ransum. Jurnal Ilmu Ternak. Vol 1(10): 95-101.